Dalam rangka Pekan Bahasa Italia di Dunia dan untuk merayakan ulang tahun ke-800 Cantico delle Creature karya Santo Fransiskus dari Assisi, kami dengan senang hati mempersembahkan serangkaian seminar yang menggabungkan bahasa, seni, dan spiritualitas.
Disusun pada tahun 1225, Cantico delle Creature dianggap sebagai salah satu teks puisi pertama yang ditulis dalam bahasa Italia vulgar, serta salah satu ekspresi terdalam dari sastra keagamaan dan cinta akan alam. Peringatan penting ini menjadi kesempatan berharga untuk merenungkan nilai linguistik, budaya, dan artistik dari pemikiran Fransiskan.
Acara ini merupakan kesempatan unik untuk menemukan kembali akar bahasa Italia dan pesan universal tentang perdamaian, persaudaraan, serta penghormatan terhadap ciptaan yang diwariskan Santo Fransiskus kepada umat manusia.
Pada saat yang sama, acara ini menjadi ruang berharga untuk dialog antaragama, karena pesan Cantico delle Creature melampaui batas-batas doktrinal dan menyentuh kepekaan spiritual yang dimiliki oleh berbagai tradisi kepercayaan. Visi Santo Fransiskus, yang mendorong hubungan harmonis antara kemanusiaan, alam, dan ilahi, sangat relevan dalam diskusi masa kini mengenai ekologi, keadilan sosial, dan kerja sama antaragama.
Dengan mengumpulkan para cendekiawan, seniman, dan mahasiswa dari berbagai latar budaya, pertemuan ini mendorong saling pengertian dan refleksi terhadap nilai-nilai yang menyatukan, bukan memecah belah. Di dunia yang semakin dilanda konflik dan fragmentasi, warisan Fransiskan terus menginspirasi semangat kerendahan hati, belas kasih, dan dialog — elemen fundamental dari setiap perjumpaan antaragama yang sejati.
Seminar akan diadakan pada tanggal 20 hingga 22 Oktober 2025, di tiga universitas di Indonesia, yang akan dipandu oleh:
- Prof. Marco Bartoli, profesor sejarah abad pertengahan di LUMSA dan profesor tamu di Universitas Kepausan Antonianum di Roma; anggota Dewan Pengarah Lembaga Studi Internasional Fransiskan – Assisi;
- Dr. Gianluigi Bettin, kepala proyek “Jalan ziarah Santo Fransiskus, Santo Benediktus, dan Via Lauretana”, didukung oleh Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Pariwisata;
- Prof. Costantino D’Orazio, Direktur Galleria Nazionale dell’Umbria dan Direktorat Regional Museum di Umbria.